Welcome Guest | RSS
Main | Artikel | Registration | Login
FORUM RASPALA
Login form
Search

Site menu

Section categories
TRIP DAN TRIK PEDAKIAN [7]
INFORMASI [11]
GUNUNG DI INDONESIA [3]
Wisata Alam [1]

email autoresponder indonesia
Banner
peluang usaha

Main » Articles » INFORMASI

Sejarah Moutaneering
Pendakian adalah salah satu bentuk kategori dari kegiatan olahraga yang mempunyai unsur petualanga di alam bebas. Pada berbagai artikel pengertian tentang kegiatan pendakian ini, sering di definisikan sebagai bentuk kegiatan untuk memcapai puncak tertnggi dari suatu gunung yang di daki. Akan tetapi pengertian luas dari kegiatan yang berbasiskan mountaineering itu sendiri bukan hanya terpaku dari pendakian saja yang di utamakan sebagai halnya berbagai pendapat serta anggapan mereka yang awam tentang out door activity. Disini juga kita dapat mengenal serta menambah wawasan akan berbagai adat istiadat penduduk setempat dari daerah gunung yang kita daki.

Kegiatan pendakian yang berbasiskan mountaineering ini popular setelah Sir Alfred Wails dengan kelompoknya berhasil dalam pendakiannya ke puncak tertinggi dari gunung Wetterhorn ± 3.708 M.dpl, pada tahun 1854. Kemudian di susul dengan berdirinya British Alpine Club pada tahun 1857. Pendakian yang terkenal pada abad ke 19 adalah pendakian pada tahun 1865, yang menakjubkan sekaligus memilukan atas pendakian mencapai puncak gunug Matterhorn ± 4.478 M.dpl, yang dilakukan oleh sekelompok pendaki dengan di pimpin oleh Edward Whymper. Ketika turun tali pengaman yang mereka pergunakan putus. Kejadian itu mengakibatkan 4 orang dari ke tujuh anggota team mereka tewas dalam insiden berdarah tersebut. Sejak pendakian yang penuh tragedy itu, mulailah banyak para pendaki yang mencoba mencapai puncak-puncak gunung di berbagai gunung di belahan penjuru dunia.
Pada tanggal 8 Juni 1924, untuk pertama kalinya sejarah ekspedisi pendakian mencapai atap dunia (Mount Everest) telah meminta korban nyawa George Mallory dan Andrew Irvine yang berkebangsaan Inggris. Kurang lebih 75 tahun kemudian setelah ekspedisi berdarah tersebut atau tepatnya 1 Mei 1999 pukul 11 siang waktu setempat, suatu team ekspedisi penelusuran kembali jejak kedua orang pendaki Inggris yang telah menjadi suatu legenda abadi di Mount Everest itu, telah berhasil menemukan jenazah George Mallory pada ketinggian lebih dari 8000 M.dpl. Ekspedisi tersebut di bawah pimpinan Eric Simmonson dengan beranggotakan team yaitu Conrad Anker, Tap Richard, Jack Norton, Dave Hahn dan Andy Politz. Meskipun misi dari ekspedisi tersebut telah dapat dikatakan sukses, tetapi belum dapat menguak fakta sepenuhnya. Sampai saat ini hal tersebut masih menjadi misteri yang belum terjawabkan, apakah pada pendakian yang dilakukan mereka berdua waktu itu telah berhasil mencapai puncak atau belum. Tetapi ada satu hal yang patut kita catat dan kita garis bawahi, bahwa untuk ukuran waktu itu pendakian mereka tersebut sudah merupakan prestasi yang luar biasa. Ada sebuah indikasi yang menunjukkan bahwa mereka berdua itu telah berhasil menembus titik ketinggian lebih dari 8.500 M.dpl, Atau sekitar lebih 300 M lagi dari puncak utama Mount Everest yang mempunyai ketinggian ± 8.848 M. dpl.
Akhirnya pada tanggal 29 Mei 1953 sejarah mencatat untuk pertama kalinya puncak Mount Everest dapat tercapai oleh suatu team ekspedisi yang dipimpin oleh Kolonel Hunt Hillary atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sir Edmund Hillary yang berkebangsaan Inggris bersama seorang sherpa (atau porter) yang bernama Tenzing Norgay yang berkebangsaan Nepal berhasil mencapai puncaknya yang mempunyai ketinggian ±8.848 M. dpl.
Di Indonesia ada beberapa orang pendaki yang menyandang nama besar dan telah cukup melegenda di hati para penggemar kegiatan olahraga di alam bebas yang berbasiskan Mounteenering ini. Seperti nama Norman Edwin serta Didiek Samsu. Mereka tercatat sebagai salah seorang anggota Mahasiswa Pecinta Alam, di bawah bendera Universitas Indonesia (Mapala UI). Program kegiatan dari Mapala UI, adalah melakukan serangkaian proyek ekspedisi pendakian dengan target tujuh puncak dari ke tujuh benua atau lebih di kenal dengan istilah Seven Summits. Pada bulan April 1992, mereka berdua tewas pada ekspedisi pencapaian pucak gunung Aconcagua dan juga merupakan salah satu target dari ke tujuh puncak benua yang mempunyai ketinggian ± 6.959 M. dpl, di Chili Amerika Selatan. Selain itu nama Asmujiono cukup pula berkibar. Pria kelahiran Tumpang Kabupaten Malang yang tercatat sebagai anggota team Ekspedisi Merah Putih dari kesatuan Kopassus Indonesia dengan pangkat Pratu, telah tercatat sebagai orang pertama di Indonesia Yang berhasil mencapai puncak Mount Everest dari total keseluruhan team yang terlibat dalam ekspedisi itu sendiri.
Reinhold Messner yang lahir pada tanggal 14 September 1944, di sebuah kota kecil di Negara Italia bagian utara, adalah sosok petualang sejati. Dia seorang pria yang tak kenal istilah kata kompromi untuk merealisasikan obsesinya. Segudang prestasi besar telah Dia persembahkan di dalam sejarah dunia mountaineering. Keseluruhan dari ke 14 puncak tertinggi dalam dataran pegunungan Himalaya yang dikategorikan wilayah Death Zona telah dicapainya. Beberapa di antaranya dia lakukan sendiri serta tanpa mengenakan tabung oksigen. Seperti kita ketahui bahwa pada daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 8.000 M. dpl, kadar daripada oksigen itu sudah sangat menipis. Sehingga sangatlah sulit bagi paru-paru seorang manusia untuk dapat bernafas serta menyerap oksigen bagi kebutuhan hidup. Sejak tahun 1970, dia mencoba merealisasikan obsesi pendakian ke 14 puncak yang kesemuanya mempunyai ketnggian lebih dari 8.000 M.dpl, sampai dengan tahun 1986, atau lebih kurang selama 16 tahun. Atas segudang prestasi yang telah dia persembahkan tersebut, maka tidak terlalu berlebihan jika Reinhold Messer pantas memperoleh predikat Dewa Gunung atau Sang Guru bagi seluruh penggemar kegiatan olahraga petualangan alam bebas yang berbasiskan mountaineering di dunia.
Di Indonesia out door activity mulai dikenal oleh masyarakat luas tahun 1964. Ketika para pendaki dari Indonesia dan Jepang berhasil mencapai salah satu puncak yang terdapat dalam jajaran pegunungan Jayawijaya yaitu puncak gunung Soekarno. Adapun nama para pendaki dari Indonesia adalah Soedarto, Sugirin dan Fred Ataboe. Dan pada tahun yang sama pula mulailah berdiri berbagai perkumpulan yang berorientasikan kegiatan di alam bebas. Dengan dimulai dengan berdirinya Mahasiswa Pecinta alam Universitas Indonesia atau biasa disebut Mapala UI di kota Jakarta dan Wanadri (untuk umum) di kota Bandung. Dan tidak lama kemudian mulailah berdiri berbagai perkumpulan yang berorientasikan kegiatan di alam bebas di seluruh penjuru tanah air. Hal ini semakin membuktikan jika jenis kegiatan out door activity ini telah dapat diterima luas oleh masyarakat di Indonesia. Salah satu dari jenis kegiatan out door activity ini adalah pendakian yang berbasiskan mountaineering.
Dalam melakukan kegiatan petualangan di alam bebas atau out door activity ini, kita dituntut untuk mempunyai nyali serta naluri yang tajam. Dan juga di butuhkan suatu unsur ketabahan, ketenangan serta mental yang luar biasa dari diri kita dalam praktenya di lapangan. Tentu juga kita tidak dapat menyepelekan factor dari ketahanan fisik kita sendiri, yang di tuntut agar selalu dalam kondisi prima. Selain iu juga di butuhkan persiapan yang matang dalam segala aspek. Maksud dan tujuannya adalah untuk memperkecil tingkat resiko pada waktu nanti kita telah berada di medan sesungguhnya. George Mallory mengibaratkan gunung sebagai suatu kanvas, dan para pendaki adalah seniman yang harus mengisi kanvas tersebut dengan kreativitasnya. Dan di situlah nantinya manusia seolah berhadapan dengan suatu bentuk kemuliaan yang sudah tidak pasti tidak akan kita temukan dalam bentuk olahraga lainnya.
Hasil survey serta laporan dari suatu data statistic semakin memperjelas hal ini. Hampir 50% mereka yang tetap eksis serta konsisten dalam melakukan pendakian, telah menemui ajalnya pada saat melakukan kegiatan olah raga petualangan di alam bebas yang berbasiskan mountaineering ini.

Category: INFORMASI | Added by: ras321 (2010-04-07)
Views: 1717 | Tags: trik pendakian, bahaya, gunung, haiking, camping, mendaki, hutan, rock climbing, wisata, alam | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Only registered users can add comments.
[ Registration | Login ]

Copyright Rascalist Bogor © 2010
Rascalist